oleh:cah-angon
semestinya tak perlu kau tertib-rapikan
kau sendiri yang menyudutkan
menjadikan kami sebagai kebisingan
membikin kami serupa tangisan
ya!
kami lah tangisan
menggugah kegelian
merongrong kegelisahan
dan kau pun geram
tuan
lalu muncullah norma-aturan:
atas nama kemanusiaan, katanya
atas nama kesucian, da’wahnya
atas nama kenyamanan, tuturnya
atas nama kesejahteraan, kampanyenya
atas nama tuhan, sabdanya
atas nama…………
kepentingan,
kekuasaan,
kehormatan,
uang,
bisiknya……
hus………
jangan berisik, lirihnya
ha….ha….ha….
cerdik sekali kau tuan
sampai-sampai…….
kami nyenyak menyaksikan tuan,
lelap dalam kemerdekaan semu
cukup sekian, tuan
igauan-igauan kami;
orang-orang pinggiran.
Malang, Senin 17 Agustus 2009
Ibnu Aqil
Labels
- Artikel (21)
- English (3)
- Filsafat (9)
- Hot News (1)
- Ibnu Aqil (19)
- Karya (7)
- Kolom Sastra (1)
- Makalah (9)
- Opini (10)
- Pengetahuan (9)
- Perjuangan (20)
- Rayon (19)
- Sejarah (6)
- tugas Aqilians All (4)
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 24 November 2010
himne orang pinggiran : untuk tuan-tuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar